Resirkulasi Air Limbah = Hemat Biaya + Ramah Lingkungan?
Yuk bongkar faktanya dan gimana caranya biar usaha kamu makin efisien!
Banyak pelaku usaha masih mengira kalau air limbah itu ya harus dibuang—semakin cepat hilang, semakin bagus. Padahal, dengan pendekatan yang tepat, air limbah justru bisa jadi sumber efisiensi dan bahkan mendukung keberlanjutan lingkungan!
Apa Itu Resirkulasi Air Limbah?
Resirkulasi air limbah adalah proses mengolah limbah cair agar bisa digunakan kembali, baik untuk kebutuhan proses produksi, penyiraman taman, atau pemanfaatan lainnya. Tujuannya bukan cuma menghemat air bersih, tapi juga menekan volume limbah yang dibuang ke lingkungan.
Kenapa Resirkulasi Itu Penting?
- Hemat Biaya: Mengurangi konsumsi air bersih dari PDAM atau sumber lainnya.
- Minim Limbah: Mengurangi risiko pembuangan yang melanggar aturan.
- Ramah Lingkungan: Mencegah pencemaran air tanah dan permukaan.
- Penuhi Regulasi: Menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 soal baku mutu limbah cair.
Contoh Penerapan: Usaha Mikro yang Efisien 100%
Dalam studi salah satu usaha kecil, air limbah yang berasal dari proses pembersihan dan pewarnaan kulit berhasil diproses melalui IPAL mini dan digunakan ulang sepenuhnya. Tidak ada air yang dibuang ke luar—semuanya dimanfaatkan untuk penyiraman taman dan jalan paving.
Hasilnya? Usaha tersebut mencapai efisiensi penggunaan air sebesar 100%. Bahkan endapan limbah dari proses IPAL dikumpulkan dan diserahkan ke pihak ketiga sesuai regulasi pengelolaan limbah B3.
Bagaimana Cara Mulai Resirkulasi di Usaha Kamu?
- Lakukan identifikasi sumber dan karakteristik air limbah usaha kamu.
- Bangun sistem pengolahan sederhana seperti IPAL anaerob (ABR).
- Pastikan hasil olahan memenuhi baku mutu air limbah untuk reuse (penyiraman atau proses internal).
- Gunakan alat bantu hemat air seperti sprayer dengan nozzle, selang otomatis, atau sistem irigasi tetes.
- Simpan dokumentasi teknis untuk keperluan audit dan pelaporan.
Parameter Kunci yang Harus Diperhatikan
- pH: 6 – 9
- BOD: Maks. 12 mg/L
- COD: Maks. 80 mg/L
- TSS: Maks. 30 mg/L
- Fecal Coliform: Maks. 200 MPN/100mL
Butuh Bantuan Profesional?
Kalau kamu bingung harus mulai dari mana, atau ingin dokumen teknis yang sesuai aturan, tim Perizinan Omasae siap membantu! Kami bantu dari A sampai Z—dari penapisan mandiri, penyusunan standar teknis, hingga perizinan lengkap.