Punya usaha kecil dan baru sadar kalau sekarang harus punya dokumen lingkungan? Nggak sendirian kok. Banyak pelaku usaha skala mikro yang baru tahu bahwa bisnisnya ternyata wajib punya dokumen seperti Standar Teknis atau PERTEK (Persetujuan Teknis) agar tetap aman secara hukum dan bebas dari sanksi.
Tapi pertanyaannya: emang segitu ribetnya ya bikin dokumen lingkungan? Jawabannya: bisa iya, bisa enggak. Tergantung kamu mulai dari mana dan pakai cara yang mana.
Apa Itu Dokumen Lingkungan?
Dokumen lingkungan adalah syarat administratif yang menunjukkan bahwa usaha atau kegiatan kamu tidak akan merusak lingkungan dan sudah punya rencana pengelolaan limbah yang sesuai standar. Jenis dokumennya bisa beda-beda, tergantung skala usaha dan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
- SPPL: untuk usaha mikro kecil dengan dampak ringan.
- UKL-UPL: untuk usaha menengah yang punya dampak terbatas.
- AMDAL: untuk kegiatan besar dengan dampak signifikan.
- Standar Teknis / PERTEK: khusus untuk pengelolaan air limbah, emisi, dan gangguan.
Buat industri mikro, biasanya cukup menyusun SPPL dan Standar Teknis—terutama jika usaha kamu menghasilkan limbah cair yang perlu dikelola.
Kapan Harus Punya Standar Teknis?
Kalau usaha kamu menghasilkan air limbah, meskipun cuma sedikit (misalnya kurang dari 1 m³/hari), kamu tetap wajib punya dokumen Standar Teknis. Apalagi jika air limbah tersebut mau kamu buang ke tanah atau digunakan ulang untuk penyiraman.
Banyak pelaku usaha kecil gak sadar kalau air limbahnya ternyata udah wajib dikelola sesuai standar. Jangan sampai kamu salah satunya!
Isi Dokumen Standar Teknis Apa Saja?
Dokumen ini sebenarnya nggak ribet, tapi butuh ketelitian. Isinya biasanya meliputi:
- Identitas kegiatan usaha
- Jenis dan sumber limbah
- Kapasitas air limbah per hari
- Desain IPAL (jika ada)
- Neraca air (air masuk, air keluar, air digunakan ulang)
- Hasil uji laboratorium air limbah
Semua data itu nanti dikompilasi dalam bentuk laporan teknis, yang kemudian diajukan ke Dinas Lingkungan Hidup melalui OSS (Online Single Submission).
Apakah Wajib Uji Laboratorium?
Iya. Hasil laboratorium jadi bukti bahwa air limbah yang kamu hasilkan masih dalam ambang batas aman. Ini penting, apalagi kalau kamu berencana untuk memanfaatkan air limbah untuk penyiraman tanaman atau membuangnya ke saluran umum.
Beberapa parameter yang wajib diuji, antara lain:
- pH: 6–9
- BOD: Maks. 12 mg/L
- COD: Maks. 80 mg/L
- TSS: Maks. 30 mg/L
- Fecal Coliform: Maks. 200 MPN/100mL
Langkah Simpel Urus Dokumen Lingkungan
- Lakukan penapisan mandiri: cek jenis usaha & jumlah limbah.
- Siapkan data dasar usaha: lokasi, proses produksi, aliran air.
- Bangun IPAL mini jika diperlukan.
- Lakukan uji lab air limbah (kalau ada).
- Susun dokumen teknis (bisa minta bantuan konsultan).
- Ajukan melalui OSS atau ke Dinas LH daerah.
Contoh Praktik Industri Mikro
Sebuah industri rumahan di bidang pengolahan bahan non-B3 menghasilkan air limbah dari proses bilas dan cuci lantai. Total air limbah yang dihasilkan cuma sekitar 0,6 m³ per hari. Dengan bantuan tim teknis, usaha ini menyusun dokumen Standar Teknis sederhana, membangun IPAL mini berbiaya murah, dan mengajukan dokumen ke DLH setempat.
Hasilnya? Usaha tetap jalan, air limbah dikelola dengan baik, dan tak ada ancaman sanksi dari pemerintah.
Tips Biar Gak Pusing Saat Urus Dokumen
- Catat semua aliran air di tempat usaha kamu, sekecil apa pun.
- Jangan campur air limbah domestik dan non-domestik.
- Kalau bingung hitung kapasitas air, minta bantu konsultan.
- Pastikan dokumen kamu ditulis sesuai format terbaru.
- Gunakan jasa uji lab yang terakreditasi.
Manfaat Punya Dokumen Lingkungan
- Usaha kamu sah di mata hukum
- Bisa ajukan NIB, Sertifikat Laik Operasi, dan izin OSS lainnya
- Tidak kena sanksi atau denda dari DLH
- Bisa dapat kepercayaan lebih dari pelanggan dan mitra bisnis
Tim Omasae siap bantu dari awal sampai tuntas!
Dokumen lingkungan memang kelihatan ribet di awal, tapi kalau kamu tahu alurnya dan punya panduan yang tepat, semua bisa disederhanakan. Khususnya buat usaha mikro, kamu tetap bisa legal tanpa harus keluar biaya besar.
Dengan dukungan teknis dan penyusunan dokumen yang sesuai, kamu bisa punya IPAL mini, dokumen Standar Teknis, dan pengelolaan limbah yang patuh hukum—semua tanpa drama!
Jadi, jangan tunggu sampai kena teguran atau sanksi. Mulai sekarang, urus dokumen lingkungan usahamu dengan cara yang praktis dan efisien!